Selasa, 11 Maret 2014

Tradisi Unik Lebaran di Aceh



Meugang,
Tradisi Unik Lebaran di Aceh


Masjid Raya Baiturrahman, Aceh (Wahid Masrukan/ACI)
Banda Aceh - Dijuluki Serambi Mekah, Provinsi Aceh punya tradisi unik sarat makna saat Hari Idul Fitri. Namanya Meugang, tradisi membeli daging kemudian memasak dan menikmatinya bersama keluarga dan anak yatim-piatu.

Penyebaran Islam di Aceh berabad lalu menyisakan budaya dan tradisi yang masih dijalankan sampai sekarang. Meugang adalah salah satunya, tradisi yang dijalankan masyarakat Aceh saat Idul Fitri tiba.

Meugang, Makmeugang atau Makmuegang adalah tradisi menyembelih kurban berupa kambing atau sapi. Meugang dilakukan 3 kali setahun yakni di bulan Ramadan, Idul Adha, dan pastinya Idul Fitri.

"Meugang dilakukan 1 hari sebelum Lebaran. Masyarakat Aceh memotong kambing, sapi, kemudian dibagikan untuk orang-orang yang kurang mampu. Tujuan utamanya untuk menjalin silaturahmi," tutur M Antonio Gayo, Ketua Marketing and Creative Development komunitas I Love Aceh saat dihubungi detikTravel, Kamis (1/8/2013).

Sehari sebelum Lebaran, mulai pagi hari warga sudah mengerubungi masjid di dekat tempat tinggal. Tradisi Meugang ini tak hanya dilakukan di Banda Aceh, tapi juga seluruh Provinsi Aceh termasuk desa-desa terpencil. Kambing atau sapi kemudian disembelih, kemudian dibagikan kepada warga, atau dimasak dan dinikmati bersama.

"Ada yang langsung dibagikan, ada juga yang dimasak bareng-bareng oleh pemuda masjid setempat. Ada juga yang masak daging di rumah, kemudian membawanya ke masjid untuk dimakan bersama-sama," tambah Anton.

Meugang adalah tradisi yang sarat makna. Dari sisi religi, warga Aceh mensyukuri datangnya Idul Fitri. Meugang juga punya nilai-nilai positif lain yakni sedekah dan kebersamaan.